Ha!
Mereduksi persoalan di kepala tanpa katarsis, itu sama seperti menanam bom mini di jantung sendiri, yang waktu meledaknya entah kapan kita sendiri ngga tau. Ngga ada bedanya dengan bunuh diri, eh? Apa gunanya, hm? Prinsip tanpa topeng gue kemana hei, yang mengatakan bahwa apa yang gue rasa, maka itulah gue, ngga susah, ngga munafik, tapi kemanaa? Buat apa gue susah-susah menjilat ludah prinsip yang gue percaya, yang gue pegang dengan taruhan kepala?
Cuma satu, demi relasi. Hasilnya? Nihil. Sekarang gue mengeluarkan ludah yang baru aja gue jilat.
Bom itu? Meledak dengan indahnya.
Najis.
Mereduksi persoalan di kepala tanpa katarsis, itu sama seperti menanam bom mini di jantung sendiri, yang waktu meledaknya entah kapan kita sendiri ngga tau. Ngga ada bedanya dengan bunuh diri, eh? Apa gunanya, hm? Prinsip tanpa topeng gue kemana hei, yang mengatakan bahwa apa yang gue rasa, maka itulah gue, ngga susah, ngga munafik, tapi kemanaa? Buat apa gue susah-susah menjilat ludah prinsip yang gue percaya, yang gue pegang dengan taruhan kepala?
Cuma satu, demi relasi. Hasilnya? Nihil. Sekarang gue mengeluarkan ludah yang baru aja gue jilat.
Bom itu? Meledak dengan indahnya.
Najis.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment