Para bangsat, datang mengetuk pintu
Mengajarkan, tentang penyesatan
Mengajarkan, tentang pengkhianatan
Dan kudengar sampai selesai, oh aku tak munafik.
Yang mengatakan sayang didepan tapi menyahut Anjing dibelakang
Manis kukatakan manis, pahit akan kuludahi
Terpukul katanya, sakit katanya
Dia kuat katanya, dia hebat katanya
Tapi mana? Dia jatuh, dia tersungkur.
Tak bangun, tak hidup
Dia bohong, dia dusta.
Bukan nista, hanya tak kuat.
Biadab tak biadab hanya kualat
Salahkah dia hei busuk
Dunia membentuk tanpa pernah mengetuk
Ia dirayu, bukan ikhlas, oleh iblis paling buas
Bahkan dia minta ampun membungkuk
Ia memohon amat lirih dengan remuk
Tidak bahkan satu, namun nol lirikan kikuk
Ia mengutuk dunia, yang kukuk bagai pelatuk
Mengetuk-ngetuk goblok tanpa maksud
Salahkah dia, eh busuk?
Busuk, dirinya busuk, semuanya busuk
Bukan ampunan yang ia minta berikut
Namun kutukan minim makna tanpa ada imbalan
01-01-2009
29-03-2010
____
Tulisan tanpa judul paska insiden 24 maret 2010, ditulis saat emak lagi ngorok nemenin gue di Bandung. Nggak pernah gue buka lagi setelah bait pertama gue tulis taun 2009 sampai waktu itu. Dan gue nggak pernah buka setelah gue lanjutin bait-bait berikutnya, sampai tadi. Sampai gue buka blog itu, yang sukses bikin gue inget waktu-waktu insiden 24 maret itu. Hoeh.. Kali ini gue buka dan gue masukin chord, jadinya njerit-njerit sendirian deh di kosan.
Parah deh. Makasih Nan, kalau kamu nggak ngingetin, tulisan ini bakalan jadi bangke di HDD kali.
Mengajarkan, tentang penyesatan
Mengajarkan, tentang pengkhianatan
Dan kudengar sampai selesai, oh aku tak munafik.
Yang mengatakan sayang didepan tapi menyahut Anjing dibelakang
Manis kukatakan manis, pahit akan kuludahi
Terpukul katanya, sakit katanya
Dia kuat katanya, dia hebat katanya
Tapi mana? Dia jatuh, dia tersungkur.
Tak bangun, tak hidup
Dia bohong, dia dusta.
Bukan nista, hanya tak kuat.
Biadab tak biadab hanya kualat
Salahkah dia hei busuk
Dunia membentuk tanpa pernah mengetuk
Ia dirayu, bukan ikhlas, oleh iblis paling buas
Bahkan dia minta ampun membungkuk
Ia memohon amat lirih dengan remuk
Tidak bahkan satu, namun nol lirikan kikuk
Ia mengutuk dunia, yang kukuk bagai pelatuk
Mengetuk-ngetuk goblok tanpa maksud
Salahkah dia, eh busuk?
Busuk, dirinya busuk, semuanya busuk
Bukan ampunan yang ia minta berikut
Namun kutukan minim makna tanpa ada imbalan
01-01-2009
29-03-2010
____
Tulisan tanpa judul paska insiden 24 maret 2010, ditulis saat emak lagi ngorok nemenin gue di Bandung. Nggak pernah gue buka lagi setelah bait pertama gue tulis taun 2009 sampai waktu itu. Dan gue nggak pernah buka setelah gue lanjutin bait-bait berikutnya, sampai tadi. Sampai gue buka blog itu, yang sukses bikin gue inget waktu-waktu insiden 24 maret itu. Hoeh.. Kali ini gue buka dan gue masukin chord, jadinya njerit-njerit sendirian deh di kosan.
Parah deh. Makasih Nan, kalau kamu nggak ngingetin, tulisan ini bakalan jadi bangke di HDD kali.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment