Resolusi? 1024 x 800
Filed Under () by Pitiful Kuro on Wednesday, January 06, 2010
Posted at : 9:32 AM
Resolusi?
Gue menemukan Point of view unik dari blog langganan. Katanya, resolusi itu: norak.
Well? Tentunya dia ngga merumuskan satu kata simpel itu tanpa pikir-pikir dulu. Ada alasannya. Pertanyaan dasar yang membuat dia mengeluarkan statement itu adalah, untuk apa sih membuat resolusi?
Maksudnya untuk apa, katanya, kebanyakan orang hanya tau untuk membuat resolusi, tapi yeah, setelah itu ya hanya penghias dan pemanis kegiatan awal tahun. Nah, apakah kita memonitor resolusi kita itu selama setahun kedepan? Terlebih, apakah kita mereview resolusi yang kita buat di tahun lalu? Dan terakhir, terus, kalau resolusi tidak tercapai mau apa? Apakah kita akan memberikan hukuman pada diri sendiri? Seperti nazar mungkin? Hehe, itu sih pandangan dia, dan gue menganggapnya cukup menarik. Yeah, karena gue orangnya kolot kali? Berusaha menjauh dari arus utama? Siapa yang tau.
Gue anggap menarik bukan berarti gue setuju-setuju aja sama pendapat itu. Gue sendiri tidak terlalu bermasalah dengan resolusi. Gue menganggap resolusi—memang—sebagai pemanis kegiatan di awal tahun, sekedar penambah semangat menghadapi satu tahun kedepan, biar orang-orang kaya gue yang ngendok di kamar dan ngga punya kerjaan apa-apa bisa punya bahan nulis kali ya? Haha. Bahkan gue suka ngebaca resolusi-resolusi yang orang tulis, entah di blog, ataupun media-media lain yang memungkinkan mereka menulis resolusinya.
Ada yang menanggapi pergantian tahun adalah sebuah hal besar, harus menimbulkan semangat baru, target-target baru yang besar, yang hebat. Dan gue bertepuk tangan sama mereka, karena mereka bisa bercita-cita begitu tinggi, karena gue belum bisa kali? Ihi. Tapi ada juga yang beranggapan pergantian tahun hanyalah sebuah penambahan hitungan waktu aja, 2010 ya 2010, abis 2009 dan sebelum 2011. yah, kebebasan berpendapat dan menyuarakan persepsi lah.
Gue sendiri?
Well, apa yang paling gue inginkan di 2010 saat gue berkontemplasi pada 2009, ternyata malah dikabulkan di akhir 2009. yeap, usaha untuk menghilangkan satu sifat ecekeble najis tralala itu udah gue lakuin, secara konkrit (dan bahkan sedikit mistik) pada desember kemarin. Haha, percaya ngga percaya, gue merasa lebih baik sekarang. Nah, ketika target terbesar seseorang sudah tercapai bahkan sebelum prosesnya berjalan, gue harus apa dong?
Oke-oke, ganti dulu ke target jangka pendek. Sangat pendek.
1. Ada karya yang tembus ke media cetak
2. Dapet kerjaan, ga pake duit juga oke, yang penting kerja.
3. Tetep nulis blog, ten post per month. (susah men)
4. 30 buku dibaca. (15an tahun kemarin mah)
5. Lebih rajin work out
6. Langgeng di PA
7. Lebih sosialisasi lagi.
8. Ngatur pola makan.
9. Konsistensi menulis bebas
Mungkin itu? Ga banyak ah. Toh hal-hal kecil doang. Dan.. haha.. ngga ada yang nyangkut soal kuliah sama sekali. Okelah, tambah satu.
9. Konsistensi kuliah, ngga usah ngejar IP, yang penting kuliah yang bener. *wink*
Gue menemukan Point of view unik dari blog langganan. Katanya, resolusi itu: norak.
Well? Tentunya dia ngga merumuskan satu kata simpel itu tanpa pikir-pikir dulu. Ada alasannya. Pertanyaan dasar yang membuat dia mengeluarkan statement itu adalah, untuk apa sih membuat resolusi?
Maksudnya untuk apa, katanya, kebanyakan orang hanya tau untuk membuat resolusi, tapi yeah, setelah itu ya hanya penghias dan pemanis kegiatan awal tahun. Nah, apakah kita memonitor resolusi kita itu selama setahun kedepan? Terlebih, apakah kita mereview resolusi yang kita buat di tahun lalu? Dan terakhir, terus, kalau resolusi tidak tercapai mau apa? Apakah kita akan memberikan hukuman pada diri sendiri? Seperti nazar mungkin? Hehe, itu sih pandangan dia, dan gue menganggapnya cukup menarik. Yeah, karena gue orangnya kolot kali? Berusaha menjauh dari arus utama? Siapa yang tau.
Gue anggap menarik bukan berarti gue setuju-setuju aja sama pendapat itu. Gue sendiri tidak terlalu bermasalah dengan resolusi. Gue menganggap resolusi—memang—sebagai pemanis kegiatan di awal tahun, sekedar penambah semangat menghadapi satu tahun kedepan, biar orang-orang kaya gue yang ngendok di kamar dan ngga punya kerjaan apa-apa bisa punya bahan nulis kali ya? Haha. Bahkan gue suka ngebaca resolusi-resolusi yang orang tulis, entah di blog, ataupun media-media lain yang memungkinkan mereka menulis resolusinya.
Ada yang menanggapi pergantian tahun adalah sebuah hal besar, harus menimbulkan semangat baru, target-target baru yang besar, yang hebat. Dan gue bertepuk tangan sama mereka, karena mereka bisa bercita-cita begitu tinggi, karena gue belum bisa kali? Ihi. Tapi ada juga yang beranggapan pergantian tahun hanyalah sebuah penambahan hitungan waktu aja, 2010 ya 2010, abis 2009 dan sebelum 2011. yah, kebebasan berpendapat dan menyuarakan persepsi lah.
Gue sendiri?
Well, apa yang paling gue inginkan di 2010 saat gue berkontemplasi pada 2009, ternyata malah dikabulkan di akhir 2009. yeap, usaha untuk menghilangkan satu sifat ecekeble najis tralala itu udah gue lakuin, secara konkrit (dan bahkan sedikit mistik) pada desember kemarin. Haha, percaya ngga percaya, gue merasa lebih baik sekarang. Nah, ketika target terbesar seseorang sudah tercapai bahkan sebelum prosesnya berjalan, gue harus apa dong?
Oke-oke, ganti dulu ke target jangka pendek. Sangat pendek.
1. Ada karya yang tembus ke media cetak
2. Dapet kerjaan, ga pake duit juga oke, yang penting kerja.
3. Tetep nulis blog, ten post per month. (susah men)
4. 30 buku dibaca. (15an tahun kemarin mah)
5. Lebih rajin work out
6. Langgeng di PA
7. Lebih sosialisasi lagi.
8. Ngatur pola makan.
9. Konsistensi menulis bebas
Mungkin itu? Ga banyak ah. Toh hal-hal kecil doang. Dan.. haha.. ngga ada yang nyangkut soal kuliah sama sekali. Okelah, tambah satu.
9. Konsistensi kuliah, ngga usah ngejar IP, yang penting kuliah yang bener. *wink*
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment