Skinpress Demo Rss

Bing-ung

Filed Under () by Pitiful Kuro on Wednesday, January 27, 2010

Posted at : 11:32 AM

Siapa yang berkhianat?

Pertanyaan retorik tanpa meminta jawaban, karena pada dasarnya tidak ada bukti nyata yang bisa dijadikan dasar untuk menyalahkan, menilai, dan menghakimi seseorang. Menyebalkan kuadrat, ketika kita ingin memberikan penilaian, namun tidak bisa. Karena apa? Ya tadi itu, tidak ada bukti. Tapi sekarang sudah ada, lalu? Mau berlagak bagai Tuhan menghakimi seseorang? Walah, saya masih manusia, dan mungkin lebih rendah dari itu tingkatannya, memberikan suatu stempel ‘salah’ pada seseorang hukumnya haram, apalagi jika memperhitungkan nilai timbal-balik secara materi. Pusing sendiri.

Khianat.. khianat.. khianat..
Depan manis, belakang pahit.
Sembunyikan kerut, timbulkan lesung.
Beraroma manggis, berasa pedit.
Apa guna diserut, ujungnya lengkung.

Kadang bingung sama diri sendiri, untuk apa hidup terlalu dirasakan sepatnya, banyak hal yang manis yang bisa saya rasakan namun saya tolak. Hingga selalu terlihat susah, banyak masalah, banyak pikiran, dibilang stres, disebut depresi. Akibatnya bukan malah persoalan yang saya hadapi makin enteng dan mudah dihadapi, malah makin berat, ditambah dengan penilaian orang lain bahwa saya adalah orang yang tidak dapat bersyukur dengan baik. Entahlah men. Saya bersyukur, tapi sebatas syukur satir yang bahkan tidak menyentuh kata puas. Lihat tuh, lagi-lagi keluhan kosong yang tidak saya tujukan ke siapa-siapanya, tanpa alamat, mungkin saya gila, siapa yang tahu, kan?

Susah untuk percaya siapa-siapanya, sebab, biasanya ketika saya mempercayai sesuatu, tidak lama kemudian, saya akan menemukan sesuatu, sesuatu yang memaksa saya untuk tidak mempercayai hal yang tadinya saya percayai. Seolah karma bagi saya yang memang ogah-ogahan untuk percaya, akibatnya Tuhan menghukum saya dengan cara menghilangkan kepercayaan saya akan suatu hal yang saya percayai tersebut. Ah pusing kalimat, yang penting apa yang ada di otak keluar.

Ketika dalam keadaan demikian, harus apa? Tetap percaya walaupun sudah jelas ada bukti dia main belakang? Atau pretend you don’t see it? Pura-pura bego? Cengar-celengir macam sapi ngantuk, padahal didalam hati sudah bagai Siberian Husky yang siap menggigit? Bukan gaya saya sih, sulit pastinya, namun tidak ada salahnya mencoba. Kalau kata orang tua sih, biarkan waktu yang berceloteh, kita tinggal diam duduk manis menonton pertunjukkan drama paling sinis. Ah dunia, begitu simpel tapi ribet.

0 comment: