Letetan Bangsawan Kelaparan
Filed Under () by Pitiful Kuro on Monday, September 21, 2009
Posted at : 12:36 PM
Mohon maaf lahir batin.
Semua orang mengucapkan kata-kata itu seminggu belakangan. Tidak hanya yang islam, rekanan saya yang kristen, agnostik, dan bahkan ateis pun menyempatkan mengucap kalimat emas tersebut. Takbir berkumandang, gendang berkedok bedug ditabuh, dan gelegar petasan menjerit dimana-mana. Gema bahagia mengaum di dinding-dinding kota.
Muak saya muak, tentu tidak ada yang salah dalam perayaan ini, selebrasi setelah satu bulan penuh menahan nafsu kan katanya. Apa derita telah dilalui, mafhum saja kalau ingin ada kesenangan sedikit.
Tapi sayang saja, tidak semua bisa menjalani hari ini dengan tawa, dengan senyum. Ada yang dilanda kesukaran, ada yang masih menyeret kakinya penuh borok di trotoar, ada yang makan dari sampah sisa tak termakan, dan.. ada yang berduka.
Setiap orang punya pilihan, dan demi mereka, saya memilih untuk tidak bersuka cita.. Ingat, ini pilihan.
Semua orang mengucapkan kata-kata itu seminggu belakangan. Tidak hanya yang islam, rekanan saya yang kristen, agnostik, dan bahkan ateis pun menyempatkan mengucap kalimat emas tersebut. Takbir berkumandang, gendang berkedok bedug ditabuh, dan gelegar petasan menjerit dimana-mana. Gema bahagia mengaum di dinding-dinding kota.
Muak saya muak, tentu tidak ada yang salah dalam perayaan ini, selebrasi setelah satu bulan penuh menahan nafsu kan katanya. Apa derita telah dilalui, mafhum saja kalau ingin ada kesenangan sedikit.
Tapi sayang saja, tidak semua bisa menjalani hari ini dengan tawa, dengan senyum. Ada yang dilanda kesukaran, ada yang masih menyeret kakinya penuh borok di trotoar, ada yang makan dari sampah sisa tak termakan, dan.. ada yang berduka.
Setiap orang punya pilihan, dan demi mereka, saya memilih untuk tidak bersuka cita.. Ingat, ini pilihan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment