Skinpress Demo Rss

Mereka Datang Sendiri, Tanpa Diminta.

Filed Under ( ) by Pitiful Kuro on Sunday, April 12, 2009

Posted at : 7:39 PM

Wha? Ada orang yang pernah bilang ke gue, bahwa gue adalah tipe orang yang ngga boleh dibiarkan sendirian atau bengong di tengah kelompok dalam waktu yang lama. Alasannya? Karena orang itu begitu terkejut saat menerima jawaban gue atas pertanyaan, “Bung, kalo lagi bengong gini, lo mikirin apa?” Entah ya. Tapi mungkin wajar. Karena jawaban yang gue berikan itu adalah serentetan jawaban absurd. Absurd? Jawaban tersebut mempunyai satu kesamaan, yaitu berasal dari spekulasi hipernegatif hasil proses berpikir disaat ‘bengong’ tadi. Hell yea.

Apa? Mengapa bisa timbul pemikiran macem itu dari gue? Kenapa harus ide-ide yang engga jelas juntrungannya yang malah bikin kepala pusing sendiri? Kenapa ngga bikin imaji menyenangkan yang bikin gue senyam-senyum sekalian aja? Wow, itu ide bagus, bukan? Sayangnya ngga bisa. Apa yang kita pikirkan berbasis dari apa yang pernah kita alami—seenggaknya, ingin kita alami. Loh. Aneh dong. Lalu kenapa gue malah sering mikir negatif begitu? Apa gue ingin mengalami hal-hal buruk tersebut? HECK, nope, at all.

Ingin mengalami sesuatu, sehingga menjadi pikiran itu faktor kedua. Yang pertama ya tadi itu, apa yang pernah kita alami sebelumnya. Btw, tanpa bermaksud merendahkan diri sendiri, self handicapping, atau tetek bengek keparat lainnya yang entah apa itu disebutnya, pengalaman gue dengan orang lain itu kebanyakan jelek. Koma. Apa? Salah gue? Ngga selalu kok. Yang jelas, satu poin pasti yang bisa gue berikan.

Pikiran gue terhadap penilaian orang lain kepada gue itu selalu jelek. Maksudnya? Gue selalu beranggapan bahwa orang lain selalu memarginalkan gue, titik.


Bukan titik, sayang. Gue masih ingin berkoar, tapi kulit keras itu bisa terbuka, apa jadinya nanti? Meratap membungkuk memohon tangan terulur? Heh. maaf-maaf aja, udah pernah. Dan hasilnya? Jangan tanya, skala 1-10, bisa gue beri nilai -9. Pandangan itu, bisikan itu, semua segala-gala interaksi yang orang lakukan ke gue itu—akan selalu gue tanggapi dengan ge er. Sori, bukan ge er positif, tapi negatif. Dan sekedar pengingat, kata Weakling yang gue pilih itu bukan sekedar wacana, ngga akan selesai sekedar hitam diatas putih, percayalah. Dengan form gue yang sekarang, yang katanya makhluk sosial, yakin deh, gue akan menduduki strata terbawah, bertemankan dengan makhluk-makhluk bersel satu. Ah, halo amoeba, apa kabar?

Gue rindu, sekaligus benci sama keadaan lama. Rindu karena ngga harus pusing sama persoalan cere pangkat sepele macem ini. Dan benci—karena gue pada saat itu.. Memuakkan.


**

Pak. Aku ngga tau siapa tuh perempuan yang beruntung itu (oh, anda boleh memberikan tanda kutip pada kata beruntung). Tapi selamat atas pernikahannya, dan semoga bisa berbahagia kali ini. Amen.

0 comment: