Hell-o world.
Ah kawan, semua ini hanya soal waktu, tidak kurang dan tidak lebih. Satu kata standar dalam paragraf yang mungkin tidak begitu dilirik bagi kebanyakan orang, yeap, waktu. Murni, gue mengkambinghitamkan waktu, menyalahkan terang-terangan, lempar puntung rokok sambil pura-pura bego, itulah, intinya, gue kehabisan waktu untuk mengisi space yang membesarkan pemikiran dan mungkin kejiwaan gue ini.
Tapi serius, dengan segala kengaretan gue dalam mengerjakan tugas, keleletan gue dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang memang seharusnya gue kerjakan, gue menganggap bahwa gue adalah orang yang sangat angkat topi pada hal yang kita sebut waktu ini. Well, seperti alasan klise para blogger lain pada saat beralasan mengapa space mereka tidak kunjung diisi, gue juga beralasan demikian, gue sibuk men (halaaah!).
Kita semua tau, fokus pada satu hal, maka hal lain mungkin akan sedikit terabaikan, atau dalam kasus terburuk, kagak keurus sama sekali. Dan dalam hal ini, gue menafsirkan hal yang kaga keurus itu.. ya blog ini. Haha.. lama ga posting, ga taunya isinya soal keluhan soal gue sibuk ini itu, nyebelin bener yeh. Yah, mau dikata apa, namanya juga anak kuliahan, kanan kiri tugas ngegempet, ada kegiatan luar kuliah yang ngegencet, dan segala kesenangan non-inet lain yang ngegeber, semuanya bersatu padu berkomplot untuk membuat empunya kegiatan ini ngos-ngosan kehabisan waktu. Cieh.
Tugas? Yea, kaya yang gue bilang tadi, dengan segala kengaretan gue dalam mengerjakan tugas, gue tetep punya suatu struktur dalam pengerjaan tugas gue dan andaikan jadwal yang terstruktur itu berubah bukan atas dasar kendali diri gue pribadi, maka gue yang cuek sama soal kuliah dan nilai inipun bisa dibikin mumet. Itulah yang terjadi belakangan, tugasnya banyak, mudah sih sebenernya, hanya aja, jumlahnya itu yang bikin pusing, sedangkan gue bukan orang yang rapih-rapih amat mau nyatetin tugas mana aja yang harus gue kerjakan dan deadline pengumpulannya. Oh come on! Gue cowo, dan gen bawaan cowo itu seyogyanya adalah mengerjakan satu task dalam satu waktu, andaikan borongan? Jangan harap maksimal.
Jadi jangan heran kalau ngeliat cewe bisa masak sambil baca buku, dengerin radio, dan nonton TV sekaligus, itu emang bawaan mereka. Cowo? Lo ajak ngobrol pas lagi nyetir aja bisa nabrak.
Organisasi? Huu.. bukan BEM, niatan gue setahun lalu saat tendon gue sobek sampe sekarang masih tetep sama, masuk Pecinta Alam kampus. Jadilah, gue masuk sekarang, udah ngelewatin seleksi awalnya, dan sekarang status gue adalah calon anggota. Diharuskan untuk mengikuti serangkaian Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) untuk menjadi anggota muda. Wuih, tentunya udah jadi informasi umum yang namanya masuk Pecinta Alam itu ngga pernah gampang, dan memang gak gampang. Materi yang sebegitu banyaknya harus dikuasain semua, latihan fisik yang jor-joran terutama buat gue yang emang ngga pernah latihan stamina sama sekali, membuat gue kayak kakek-kakek yang ngos-ngosan setiap kali latihan fisiknya. Gelo.
Tapi okelah, dengan segala omelan-omelan dan genjotan materi serta fisik yang harus gue jalani, gue tetep harus fun ngejalaninnya, karena kembali ke niatan awal gue, gue harus masuk.
Itulah, sederetan kegiatan yang sebenernya ngga banyak secara jumlah, namun menyita waktu gue habis-habisan, belum lagi ada hal-hal lain yang harus diperhatikan secara intens (pacar misal, ehe..) maka dari itu, gue mengorbankan kesukaan gue yang satu ini, menulis dan baca. Gatel sih, sumpret, tangan gue gatel seriusan pengen nulis ini itu, kepala gue ngebul kebanyakan ide yang ngga ketuang, tapi itu jalan yang gue ambil, dan setiap jalan pasti ada konsekuensi yang harus gue bebanin di pundak. Ah so, selama gue masih enjoy ngejalaninnya, ya ngga ada masalah kan yak.. marry go round, babe.
Dan sekarang? Rasanya gue butuh seseorang untuk gue ajak ngobrol, langsung. Ehe..
Ah kawan, semua ini hanya soal waktu, tidak kurang dan tidak lebih. Satu kata standar dalam paragraf yang mungkin tidak begitu dilirik bagi kebanyakan orang, yeap, waktu. Murni, gue mengkambinghitamkan waktu, menyalahkan terang-terangan, lempar puntung rokok sambil pura-pura bego, itulah, intinya, gue kehabisan waktu untuk mengisi space yang membesarkan pemikiran dan mungkin kejiwaan gue ini.
Tapi serius, dengan segala kengaretan gue dalam mengerjakan tugas, keleletan gue dalam menjalankan kewajiban-kewajiban yang memang seharusnya gue kerjakan, gue menganggap bahwa gue adalah orang yang sangat angkat topi pada hal yang kita sebut waktu ini. Well, seperti alasan klise para blogger lain pada saat beralasan mengapa space mereka tidak kunjung diisi, gue juga beralasan demikian, gue sibuk men (halaaah!).
Kita semua tau, fokus pada satu hal, maka hal lain mungkin akan sedikit terabaikan, atau dalam kasus terburuk, kagak keurus sama sekali. Dan dalam hal ini, gue menafsirkan hal yang kaga keurus itu.. ya blog ini. Haha.. lama ga posting, ga taunya isinya soal keluhan soal gue sibuk ini itu, nyebelin bener yeh. Yah, mau dikata apa, namanya juga anak kuliahan, kanan kiri tugas ngegempet, ada kegiatan luar kuliah yang ngegencet, dan segala kesenangan non-inet lain yang ngegeber, semuanya bersatu padu berkomplot untuk membuat empunya kegiatan ini ngos-ngosan kehabisan waktu. Cieh.
Tugas? Yea, kaya yang gue bilang tadi, dengan segala kengaretan gue dalam mengerjakan tugas, gue tetep punya suatu struktur dalam pengerjaan tugas gue dan andaikan jadwal yang terstruktur itu berubah bukan atas dasar kendali diri gue pribadi, maka gue yang cuek sama soal kuliah dan nilai inipun bisa dibikin mumet. Itulah yang terjadi belakangan, tugasnya banyak, mudah sih sebenernya, hanya aja, jumlahnya itu yang bikin pusing, sedangkan gue bukan orang yang rapih-rapih amat mau nyatetin tugas mana aja yang harus gue kerjakan dan deadline pengumpulannya. Oh come on! Gue cowo, dan gen bawaan cowo itu seyogyanya adalah mengerjakan satu task dalam satu waktu, andaikan borongan? Jangan harap maksimal.
Jadi jangan heran kalau ngeliat cewe bisa masak sambil baca buku, dengerin radio, dan nonton TV sekaligus, itu emang bawaan mereka. Cowo? Lo ajak ngobrol pas lagi nyetir aja bisa nabrak.
Organisasi? Huu.. bukan BEM, niatan gue setahun lalu saat tendon gue sobek sampe sekarang masih tetep sama, masuk Pecinta Alam kampus. Jadilah, gue masuk sekarang, udah ngelewatin seleksi awalnya, dan sekarang status gue adalah calon anggota. Diharuskan untuk mengikuti serangkaian Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) untuk menjadi anggota muda. Wuih, tentunya udah jadi informasi umum yang namanya masuk Pecinta Alam itu ngga pernah gampang, dan memang gak gampang. Materi yang sebegitu banyaknya harus dikuasain semua, latihan fisik yang jor-joran terutama buat gue yang emang ngga pernah latihan stamina sama sekali, membuat gue kayak kakek-kakek yang ngos-ngosan setiap kali latihan fisiknya. Gelo.
Tapi okelah, dengan segala omelan-omelan dan genjotan materi serta fisik yang harus gue jalani, gue tetep harus fun ngejalaninnya, karena kembali ke niatan awal gue, gue harus masuk.
Itulah, sederetan kegiatan yang sebenernya ngga banyak secara jumlah, namun menyita waktu gue habis-habisan, belum lagi ada hal-hal lain yang harus diperhatikan secara intens (pacar misal, ehe..) maka dari itu, gue mengorbankan kesukaan gue yang satu ini, menulis dan baca. Gatel sih, sumpret, tangan gue gatel seriusan pengen nulis ini itu, kepala gue ngebul kebanyakan ide yang ngga ketuang, tapi itu jalan yang gue ambil, dan setiap jalan pasti ada konsekuensi yang harus gue bebanin di pundak. Ah so, selama gue masih enjoy ngejalaninnya, ya ngga ada masalah kan yak.. marry go round, babe.
Dan sekarang? Rasanya gue butuh seseorang untuk gue ajak ngobrol, langsung. Ehe..
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comment:
Post a Comment